Kamis, 16 Juni 2011

Semut Omel Berjiwa Besar
  • Dongeng Anak            
Suatu hari di negeri para semut. Ketika itu para semut-semut sedang bekerja keras mencari makanan. Mereka bekerja saling bantu membantu untuk mengumpulkan makanan, membentuknya menjadi butiran-butiran untuk mempermudah pengangkatannya. Dengan dipimpin kapten Omel semuanya mudah untuk dikerjakan bersama.
Tapi, ketika itu sepertinya akan turun hujan, awan semakin gelap menyelimuti. Angin mulai menghembus, titik-titik hujan mulai jajuh bergiliran. Dengan keadaan seperti itu kapten Omel mulai memberikan tanda untuk menyelamatkan diri masing-masing. Tanpa bertanya kepada kaptennya pasukan-pasukan semut yang lain mengerti maksud kaptennya tersebut.
ayo… lari teman-teman, cari tempat berteduh. Hujan akan turun” seru kapten Omel yang juga memberikan tanda tempat berteduh yang aman untuk saat itu.
Seketika hujan turun semakin deras. Semut-semut berlari bolak-balik kekanan dan kekiri, sepertinya mereka kebinggungan. Tapi itulah gaya khas yang dimiliki oleh binatang semut. Mereka tidak penah berjalan dengan lurus
~#~

Ditengah keributan para semut untuk menyelamatkan diri masing-masiang  seekor semut tercepit sendiri. Dia terpeleset ketika akan lari menyelamatkan dirinya, dan sebatang pohon jatuh tepat di atas tubuhnya. Semut itu bernama Kasta. Kasta mencoba  mengangkat batang kayu itu, tapi dia tidak sanggup karena seorang diri. Dia tidak menyerah untuk mencari bantuan dari temannya.
tolong, tolong aku teman-teman, aku tercepit dan terperangkap batang ini.” Kasta berteriak dengan kencang, namun tak seorang pun yang mendengarnya. Karena pada waktu itu semut-semut yang lainnya bolak-balik kekiri dan kekanan sibuk untuk menyelamatkan dirinya masing-masing.
Setelah beberapa kali Kasta mencoba mencari bantuan. Kasta tidak tau harus berbuat apa lagi agar temanya melihat dirinya yang tidak tak berdaya. Saga sahabat sejati Kasta yang dari tadi kebinggungan dengan tindakan sahabatnya Kasta berteriak-teriak terus menerus.
Saga mencoba mendekati Kasta dan terus memanggilnya. Tapi Kasta tidak sadar ketika itu Saga memanggilnya. Sampai dihadapan Kasta, Saga hanya menanyakan keberadaan Kasra yang dari tadi berteriak-teriak, dengan nafasnya yang hampir habis memanggilnya.
Kasta yang dari tadi menahan rasa sakit di kakinya langsung menunjukkan ketidak berdayanya dirinya oleh sebatang pohon diatas tubuhnya.
apakah kau tidak melihat sahabatku, tubuhku terjebak batang pohon ini, tolong selamatkan aku…” Pinta Kasta kepada sahabnya Saga dengan penuh harapan sahabatnya dapat menolong dirinya.
Saga terkejut, dan tidak mampu untuk mengangkat batang pohon dari tubuh Kasta. Saga terus berfikir untuk mengambil jalan yang tepat. Kasta pun juga ikut berfikir. Karena percuma saja mereka berteriak. Tidak ada yang memperdulikan mereka.
Tiba-tiba Saga lari meninggalkan Kasta. Hujan semakin deras menyirami tanah. Teman-teman Kasta semakin sedikit, semuanya sudah menemukan tempat untuk berteduh. Kasta hanya berdoa agar selamat dari cobaan yang dialaminya, berharap agar Sahabatnya Saga datang menyelamatkan. Karena dia yakin sahabatnya tidak mungkin meninggalkannya seorang diri.
Lima belas menit kemudian Saga datang bersama kapten Omel dan teman-temannya. Mereka baru datang untuk menyelamatkan Kasta karena mereka menunggu hujannya reda. Ketika menunggu hujan reda Saga dan kapten Omel juga cemas memikirkan Kasta yang sendiri menahan sakit di tenggahnya hujan.
kasta, lihat aku membawa teman-teman untuk menyelamatkan kamu.” Saga cemas, karena Kasta tidak menjawabnya.
sepertinya dia pingsan, karena tidak bisa menahan ini semua.”Ujar kapten Omel pada pasukannya, dan memerintah agar segera mengangkat batang pohon di atas tubuh Kasta. Menggotongnya untuk dibawa ke tempat berteduhnya.
Dengan tanda-tanda yang diberikan kapten Omel, mereka mulai menjalankan tugas mereka masing-masing. Semut ini sebagai binatang yang saling membantu, bergotongroyong, dan santun dalam menyapa sesamanya meski tidak saling menggenalnya.
Semua semut pun bekerja sama untuk menyelamatkan Kasta temannya. Meski licin mereka tidak menyerah dan terus berusaha untuk menyelamatkan Kasta. Akhirnya berhasil. Kasta segera dibawa pergi untuk segera diberi perawatan yang baik.
Meski jumlah pasuakannya (semut) sangat banyak, tapi kapten Omel berusaha menyelamatkan jiwa pasukannya dengan penuh tanggungjawab. Karena baginya ini dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari mereka, dimana mereka diberi bekal untuk saling membantu sesamanya. Mekipun tidak kenal tapi mereka satu pekerjaan yang sama, yaitu menggumpulkan makanan untuk kelangsunngan hidup mereka.
Saga merawat sahabatnya Kasta. Dan kapten Omel pun untuk  memberi dispensasi kepada Saga tidak bekerja mencari makanan seperi biasanya. Ia diberi tugas untuk merawat dan menjaga Kasta. Yang menurut kapten Omel, Saga lah yang selama ini dekat dengan Kasta bahkan seperti satu keluarga.
~#~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar